Haul Majemuk ke-12 Pondok Pesantren Sirajul Huda: Merawat Tradisi, Menguatkan Komitmen Kebersamaan

Yayasan Pondok Pesantren Sirajul Huda Paok Dandak, Desa Durian, kembali menggelar puncak acara Haul Majemuk ke-12 dengan penuh khidmat, Selasa (28/1). Acara ini menjadi momentum penting untuk mengenang para muassis dan masyaikh, serta memperkuat komitmen pesantren dalam mencetak generasi unggul.
Sejumlah tokoh agama dan masyarakat turut hadir, termasuk Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) NTB, Prof. Dr. Masnun Tahir, M.Ag., serta Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, TGH. Ibnu Kholil. Qori internasional, Dr. TGH. Sabaruddin Abdurrahman, juga turut menyemarakkan acara dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Tak hanya itu, sederet tuan guru ternama juga tampak hadir, seperti TGH. Abdul Wasi Mansyur (Setiling), TGH. Salman Al Farisi, TGH. Supardi Ramli, TGH. Mujitahidin, TGH. Lalu Baihaqi Tohir, Ustadz Lalu Muhammad Sulhan Zihadi, serta perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Lombok Tengah dan BLK Lombok Tengah.
Rangkaian Acara Penuh Makna
Haul Majemuk ke-12 dimulai dengan prosesi pembukaan, diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, Syubbanul Wathon, dan Mars Sirajul Huda. Lantunan ayat suci Al-Qur’an pun menggema, menambah kekhusyukan acara yang dihadiri oleh ratusan jamaah dan santri.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Sirajul Huda, Ahmad Jumaili, menyampaikan bahwa acara ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga sarana mempererat hubungan antara generasi penerus dengan perjuangan para pendiri. “Haul ini adalah bentuk penghormatan kepada para pendiri yang telah meletakkan dasar-dasar pendidikan Islam di pesantren ini. Selain itu, ini juga menjadi ajang bagi kita untuk menguatkan tekad dalam meneruskan perjuangan mereka,” ujarnya.
Jejak Sejarah Pesantren Sirajul Huda
Pondok Pesantren Sirajul Huda memiliki sejarah panjang yang dimulai pada tahun 1972, ketika sekelompok tokoh agama dan masyarakat membentuk majelis pengajian di Dusun Berombok, Desa Durian. Salah satu tokoh kunci di balik berdirinya pesantren ini adalah Amaq Nasir Berombok, bersama dengan Almagfurlah TGH. Fadhil Tohir yang kemudian menginisiasi pemindahan lokasi pesantren ke Paok Dandak.
Perjalanan pesantren ini terus berkembang. Pada tahun 1980, berdirilah Perguruan Islam Sirajul Huda, yang kemudian melahirkan Madrasah Ibtidaiyah pada tahun 1982 dan Madrasah Tsanawiyah pada tahun 1992. Tak berhenti di sana, pada tahun 2011 didirikan SMK Islam Sirajul Huda, yang memperluas cakupan pendidikan formal di lingkungan pesantren ini.
Prestasi dan Masa Depan
Dengan usia yang telah mencapai lebih dari setengah abad, Pondok Pesantren Sirajul Huda telah mencetak banyak prestasi. Salah satunya adalah keberhasilan santri dalam ajang Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tahun 2014, di mana mereka meraih juara dalam berbagai kategori, seperti Debat Bahasa Inggris, Film Pendek, dan Seni Gitar Klasik.
Kini, memasuki usia ke-53 tahun pada Rajab 1446 H atau Januari 2025, pesantren ini terus berkomitmen untuk menjadi pusat pendidikan Islam yang berkualitas. Haul Majemuk kali ini bukan hanya sebagai ajang doa, tetapi juga sebagai pengingat akan tanggung jawab besar dalam menjaga dan mengembangkan warisan pendidikan Islam.
“Kami berharap doa dan dukungan terus mengalir agar Yayasan Pondok Pesantren Sirajul Huda tetap istiqomah dalam perjuangannya,” tutup Ahmad Jumaili.
Semoga segala perjuangan para masyaikh, muassis, serta semua pihak yang telah berkontribusi mendapatkan balasan terbaik dari Allah SWT. Amin Ya Rabbal Alamin.